1.21.2010

Memotivasi Diri Setiap Hari



"Motivasi adalah energi. Yang membakar setiap otot dan relung nadi kita untuk meraih segala cita2."


Seringkali rutinitas, dan berbagai masalah yang datang silih berganti setiap hari membuat kita kehilangan motivasi untuk mendapatkan yang lebih baik dalam kehidupan. Hingga semua tujuan kita mengabur dan lama-lama menghilang. Berikut kami sampaikan tujuh cara untuk mendapatkan motivasi setiap hari:



1. Ciptakan Hasrat - Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, dan ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata.

2. Ciptakan Rasa Sakit - Dalam program Neuro-Linguistic mereka mengajarkan pada Anda untuk menghubungkan rasa sakit dengan tidak melakukan tindakan. Gambaran kekasih Anda keluar dengan orang lain, saat Anda menyaksikan itu dengan diam-diam, hal itu mungkin membuat Anda termotivasi membicarakan hal-hal yang Anda hindari dengan pasangan Anda.

3. Bicarakan Rencana Anda - Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang akan Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.

4. Miliki Sebuah Ketertarikan yang Nyata - Jika tak ada ketertarikan sama sekali Anda mungkin perlu melakukan sesuatu, untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran Anda.

5. Miliki Energi - Kafein akan memberikan rasa sehat untuk sesaat, tapi dalam satu atau lain cara, Anda membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap hari, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.

6. Ciptakan Keseimbangan Mental - Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus.

7. Ambil Sebuah Langkah Kecil - Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan denagn segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapi tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari.






Referensi: Dari berbagai sumber

Read More......

Meraih Penghasilan Dari Rumah


"Ide menjalankan bisnis rumahan, sungguh ide yang menarik. Waktunya fleksibel, bebas stress lantaran kemacetan lalu lintas, tak terlalu banyak aturan dari perusahaan, dan berbagai kelebihan lainnya. Bagaimana memulainya?"

Bisnis atau usaha rumahan adalah bisnis yang dijalankan dari rumah. Bisa jadi sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan di luar rumah, namun pusat dari kegiatan itu tetap dijalankan dari rumah.


Sebagai sebuah sambilan, bisnis semacam ini dapat menambah pemasukan. Namun tak jarang pula bisnis ini menjadi sebuah pekerjaan utama bagi sebagian orang. Sebagai sebuah pekerjaan utama dan dikelola secara serius, bisnis rumahanpun bisa berkembang jadi sebuah indutri yang tidak hanya menambah pemasukan keluarga, bahkan bisa menghidupi banyak orang. Banyak kisah sukses perusahaan besar bermula dari sebuah bisnis rumahan.

Sebagai langkah awal, bisnis yang dijalankan dari rumah ini tampaknya cocok dengan kehidupan ibu rumah tangga. Dengan waktu yang fleksibel, seorang ibu dapat membagi waktu antara bisnis dan urusan keluarga, semisal mengurus anak-anak, dengan sangat leluasa. Maka penghasilan tambahan didapat, keluargapun terawat.

Penghasilan dari rumah
Menurut Ustadz Iskan Qolba Lubis MA., Islam tak melarang suami istri punya penghasilan masing-masing. Tapi yang wajib membiayai keluarga tetap suami. Namun bagi seorang istri, memiliki penghasilan sendiri tentu membuatnya lebih “bebas”. “Dalam arti kalau uangnya banyak, dia bisa membantu orangtuanya. Mungkin dia tak enak bila membebankan itu pada suaminya terus. Kemudian dia juga ingin lebih banyak berinfaq. Saya rasa laki-laki dan perempuan sama, ingin bersedekah, ingin banyak membantu,” urai lulusan program master untuk Islamic Studies dari Punjab University, Pakistan ini.

Dalam memperoleh penghasilan, menurut Iskan ada 3 cara yang bisa ditempuh perempuan, yaitu bekerja pada orang lain, menjadi enterpreneur (wirausahawan) dan menjadi investor. Melihat fungsi dan peran seorang ibu, ayah 3 orang putra ini melanjutkan bahwa yang menurutnya ideal dan cukup realistis, tentu tanpa mengecilkan arti pekerjaan lainnya, adalah menjadi seorang enterpreneur. “Karena dengan enterpreneurship ini, dia berarti usaha sendiri dan berarti pula ia bebas mengelolanya. Diapun dapat menentukan kapan ia mau keluar, mungkin ia bisa mengantar anaknya dulu,” jelas dosen pada Sekolah Tinggi Tafsir Hadits, Bekasi ini.

Sejalan dengan pendapat itu, Safir Senduk, konsultan keuangan keluarga yang mengisi rubrik konsultasi keuangan di berbagai media massa, pekerjaan di rumah semacam ini akan memberi kesempatan bagi sebagian orang untuk tetap bisa melakukan tugas-tugas lainnya yang memang perlu dilakukan dari rumah. “Kalau misalnya ada hal-hal yang harus diawasi dari dalam rumah, tak usah dia tinggalkan. Dia tetap bisa berfungsi seperti biasa, misalnya fungsinya sebagai seorang ibu,” kata pendiri Biro Perencana Keuangan Safir Senduk dan Rekan ini.

Di luar soal sisi ideal bisnis rumahan bagi perempuan, Tyas U. Soekarsono Ph.D, dosen pada FEUI, berpendapat bisnis semacam ini selain memecahkan masalah ekonomi rumah tangga juga punya peran yang lebih besar. Bisnis-bisnis rumahan yang telah berkembang ternyata telah menjadi katup pengaman perekonomian Indonesia. Bagaimana tidak, disinyalir ada hampir 40 juta pengusaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Sementara jumlah pengusaha di seluruh Indonesia ada 40 juta. Berarti 99 persen pengusaha di Indonesia adalah pengusaha kecil dan menengah. Siapa mereka? Ternyata mereka adalah pelaku bisnis rumahan.

Dengan perbandingan seperti itu, otomatis bisnis rumahan menyerap tenaga kerja paling banyak. “Pengusaha besar itu hanya mengambil 0,1 persen dari seluruh tenaga kerja yang ada di Indonesia. Berarti 99 persen tenaga kerja diserap oleh UKM (Usaha Kecil dan Menengah-red),” jelas Tyas. Ini membuktikan bahwa keberadaan bisnis rumahan tak bisa dipandang sebelah mata. Dan terjunnya seseorang ke usaha semacam ini sudah selayaknya mendapat dukungan.

Memulai usaha
Menurut Tyas ada 2 hal utama yang akhirnya mendorong orang untuk membuka usaha. “Pertama, seseorang melakukan sesuatu karena memang keinginan jiwanya, dia mau jadi enterpreuner. Atau karena kepepet,” kata doktor lulusan University of Illinois, Amerika Serikat, ini.

Dia mencontohkan keberadaan para pedagang “Sogo Jongkok” di Pasar Tanah Abang, Jakarta, adalah akibat krismon yang menimbulkan gelombang PHK besar-besaran. Karena kepepet, para mantan karyawan itu membuka usaha kecil-kecilan semacam itu. Dengan keadaan kepepet seperti ini biasanya orang jadi kreatif dan mampu melakukan banyak hal untuk tetap bertahan hidup, termasuk merintis usaha rumahan ini.

Iskan menambahkan pula, bahwa ketika manusia memiliki suatu keinginan dan kemudian memikirkan bagaimana mendapatkannya, maka otak akan bekerja lebih cepat. “Nanti akan timbul alternatif-alternatif,” ujarnya. Berbagai pilihan kemudian muncul dan kita bisa memilih cara agar dapat tercapai keinginan kita. Agar keluarga bisa hidup lebih sejahtera, maka perlu dipikirkan cara untuk menambah pemasukan keluarga. Potensi diri bisa terus digali.

Sesungguhnya banyak potensi perempuan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan keluarga. Iskan mencontohkan sebenarnya banyak ibu rumah tangga yang memiliki keahlian, seperti di bidang akuntansi dan hukum. Dengan keahlian semacam itu, ia bisa saja membuka jasa konsultan dimana seluruh waktu bisa diatur sendiri olehnya. Pun bisa dilakukan tanpa terlalu sering meninggalkan rumah.

Awalnya mungkin terasa amat sulit, terutama bagi ibu rumah tangga yang sudah terbiasa “menganggur” di rumah. “Sekarang coba ia bermunajat. Di tengah malam ia bangun dan berdoa,” anjur Iskan lagi. Dengan pertolongan dari Allah, tentu seluruh gerak yang kita lakukan akan terasa jauh lebih mudah.

Sebelum memulai usaha tentu ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Namun yang terpenting menurut Safir Senduk adalah mental untuk tak terlalu cepat mengharap untung. “Yang paling penting adalah orang itu harus bersedia tidak menikmati hasilnya selama beberapa bulan ke depan,” kata lulusan STIE IBMI, Jakarta, ini. Jadi, kesabaran sangat diperlukan.

Sedang menurut Ustadz Iskan yang pertama perlu dipersiapkan adalah mental untuk berjuang. “Jangan dulu berpikir segala-galanya itu sulit. Peluang itu puluhan ribu,” imbuhnya. Kemudian yang perlu dilakukan adalah membuka mata untuk memperluas wawasan pada kegiatan usaha yang ingin dikembangkan. Setelah mengetahui secara pasti medan yang akan kita jalani, barulah kita terjun ke sana.

Sementara Tyas, yang juga menjabat sebagai Ketua Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), memaparkan hal-hal yang lebih teknis. Menurutnya yang harus dipertimbangkan saat memulai usaha adalah pertama, produk itu sendiri. Seseorang yang ingin memproduksi atau menjual suatu produk, harus tahu betul spesifikasi dagangannya. Dia harus memastikan produknya bisa laku di pasaran. Marketing jadi hal mutlak yang harus diperhatikan, dari pengemasan sampai siapa target pasar mereka. “Misalnya bisnis rumahan, kalau lokasinya di daerah orang-orang menengah ke atas, mungkin kurang cocok kalau misalnya berdagang peci. Akan lebih cocok kalau dagang aksesoris mobil,” gambar ayah 5 anak ini.

Kerja keras dan ketekunan
Keseriusan dan ketekunan adalah poin penting lainnya yang mendukung keberhasilan sebuah usaha. “Tidak mungkin sebuah usaha bisa langgeng dan berkembang kalau tidak diseriusi,” tegas Tyas. Sebagai sebuah usaha sambilanpun perlu adanya keseriusan, apalagi sebagai sebuah usaha utama. Soal waktu dan sebagainya, khususnya dalam bisnis rumahan yang dijalankan ibu rumah tangga, bisa disiasati. Yang penting, serius!

Keseriusan ini otomatis akan membuat seseorang bersedia bekerja keras. Namun hendaknya kerja yang dilakukan tak sekedar keras, tapi juga pintar. “Work hard dan work smart, kerja keras tapi yang pandai kerjanya. Jadi jangan kerja keras yang kemudian tidak efektif dan tidak efisien,” kata Tyas. Maksudnya semua yang dikerjakan harus terstruktur dengan tujuan yang jelas pula agar kemudian seluruh kerja bisa dievaluasi.

Sebagai seorang pengusaha juga, Tyas melihat karakter yang sebenarnya harus dihindari, namun umumnya ada pada para wirausaha di sini yaitu cepat puas dan mudah putus asa. Sekali saja berhasil, orang jadi cepat puas dan malas mengembangkan diri. Sebaliknya, kegagalan langsung menjatuhkan mentalnya. Padahal sesungguhnya keberhasilan dan kegagalan adalah proses belajar. Tidak ada yang sekali jadi. Selalu saja ada ujian. “Itu pasti. Jangankan pengusaha kecil, pengusaha besar saja banyak yang bangkrut. Itu sudah sunnatullah. Jadi pada intinya harus memiliki mental yang kuat. Jangan malas dan cepat puas. Ini adalah kerja keras,” papar suami Ira Rachmasari ini.

Sikap all out, menurut Ustadz Iskan, terutama sangat diperlukan pada tahun-tahun pertama usaha rumahan. Setelah berjalan beberapa tahun dan teruji kemapanannya, seseorang akan mampu membuat sistem untuk menjalankan usaha tersebut. Pada saat inilah, ia bisa bertindak hanya sebagai pengawas, sedang usaha dijalankan pegawainya. Bila ia seorang ibu, maka pada titik ini ia dapat lebih banyak mencurahkan waktunya untuk keluarga. Atau kemudian ia bisa membuat inovasi lainnya. Yang pasti, penghasilan telah mampu didapatnya dari rumah.
(Asmawati / laporan Rosita, Jumina)

Read More......

Membentuk Jiwa wirausaha Sejak Dini


"Tanggungjawab, kreativitas dan mampu mengambil keputusan adalah sifat yang akan muncul pada anak jika jiwa wirausaha ditumbuhkan sejak dini. Sifat tersebut merupakan modal bagi keberhasilan hidup anak saat ia dewasa."


Ramalan beberapa ahli tentang gambaran masa depan dunia yang menuntut munculnya jiwa wirausaha pada tiap individu tak dapat disangkal lagi. Persaingan global antar bangsa yang tak mengenal batas antar negara menuntut setiap orang untuk kreatif memunculkan ide-ide baru. Maka mempersiapkan anak agar mempunyai jiwa wirausaha, agaknya jadi satu hal yang penting dilakukan oleh orangtua dan lingkungannya.



Peran orangtua dan guru
Wirausaha merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan membutuhkan banyak kreativitas. Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan.

Selain itu, peran lingkungan, semisal guru-guru, juga berpengaruh terhadap pembentukan pribadi anak. Mereka bisa berperan dalam membuat anak agar bisa menjadi seorang enterpreneur. Untuk itu, guru harus kreatif mengajar dan membuat soal. “Berikan kesempatan untuk berpikir alternatif. Misalnya, jangan bertanya 5X5 berapa. Tapi, tanyalah berapa kali berapa saja sama dengan 25,” kata Zainun Mu’tadin, S.Psi, M.Psi, Dosen Psikologi UPI YAI.

Dengan kreativitas orangtua dan guru, anak dilatih memiliki beberapa alternatif jawaban dan solusi. Alternatif tersebut akan melatih anak mampu mengambil keputusan yang tepat dari berbagai pilihan yang ada.

Jiwa wirausaha juga memerlukan motivasi yang bagus, intelegensi yang cukup baik, kreatif, inovatif, dan selalu mencari sesuatu hal yang baru untuk bisa dikembangkan. Sayangnya, menurut Zainun, hal-hal tersebut di sekolah kurang mendapat perhatian. Kebanyakan sekolah masih terfokus pada pengembangan kecerdasan intelegensi saja. Sementara kreativitas masih kurang dikembangkan.
Padahal pengembangan kreativitas akan membuat anak mampu menciptakan hal-hal baru. Kreativitas inilah modal dasar untuk menjadi enterpreuner. Modal penting lainnya adalah sikap bertanggungjawab. Sisi positif lain dari pengembangan sikap ini adalah terbangunnya rasa tanggung jawab pada semua hal yang dilakukan. Menurut Zainun, bila banyak orang di Indonesia memiliki jiwa enterpreunership, maka jumlah koruptor juga akan sedikit. “Bila kelak anak tersebut dewasa dan mengambil kredit di bank, ia akan bertanggungjawab mengembalikan dan tidak akan kabur,” kata psikolog yang menamatkan studinya di UI ini.

Latihan bertahap
Menumbuhan sifat wirausaha pada diri anak memerlukan latihan bertahap. Latihan wirausaha ini bukanlah sesuatu yang rumit. Bentuknya bisa sederhana dan merupakan bagian dari keseharian anak. Misalnya, toilet training untuk melatih anak yang masih ngompol. Tujuan akhirnya sampai anak mampu membuang kotoran di tempatnya, membersihkan kotorannya, dan memakai kembali celananya. Latihan itu dilakukan secara bertahap dan mengajarkan anak untuk bertanggungjawab.

Latihan lain, misalnya melatih anak untuk dapat membereskan mainan selesai bermain dan meletakkan mainan di tempatnya. Hal ini juga merupakan latihan untuk bertanggungjawab dan awal pengajaran tentang kepemilikan. Ini mainan saya diletakkan di sini. Ini mainan kakak, kalau mau pinjam, harus ijin dulu. Sifat tersebut, menurut Zainun, adalah awal untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak.
Latihan selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk mampu mengelola uang dengan baik. Terangkan pada anak, dari mana uang yang dipakai untuk membiayai rumah tangga. Jelaskan bahwa untuk mendapatkan uang tersebut, orangtua harus bekerja keras. Uang hanya boleh dipakai untuk kebutuhan yang benar-benar perlu. Dengan demikian anak akan menjauhi sikap konsumtif.

Dalam mengajarkan anak mengelola uang, latihan yang perlu diajarkan bukan hanya cara membelanjakan, namun juga menabung, sedekah dan mencari uang. Tentu saja cara ini memerlukan konsistensi orangtua terhadap aturan. Misalnya, saat mengajak anak berbelanja. Catat terlebih dahulu kebutuhan yang akan dibeli. Orangtua harus konsisten untuk tidak belanja di luar catatan belanja. Bila anak mengamuk meminta mainan atau barang kebutuhan lain di luar catatan, maka orangtua harus konsisten untuk membelikannya. Aturan itu harus sudah disepakati sejak awal.

Latihan seperti ini sudah dapat dilakukan sejak anak berusia dua tahun. “Jangan anggap anak tidak mengerti apa-apa dengan mengatakan ‘Ah, masih anak kecil’. Padahal sejak kecil pun anak sudah mampu berkomunikasi,” tutur ayah satu orang putra ini.

Bisnis kecil-kecilan
Setelah anak diajarkan mengelola uang, tahap selanjutnya si anak mulai dapat diajarkan berbisnis kecil-kecilan. Biasanya bisa dilakukan pada usia sekolah. Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat diajarkan jual beli.

Pada tahap ini anak diajarkan untuk mengenal usaha untuk mendapatkan sesuatu, dengan kata lain bisnis kecil-kecilan. Misalnya, anak bisa diajarkan menjual barang hasil karyanya, saperti es mambo, kue, dan lain-lain. “Ini tidak disarankan untuk dilatihkan, tapi sebenarnya bisa,” ujar Zainun. Syaratnya, tahapan ini bisa dijalankan bila orangtua sudah mengajarkan cara mengelola uang terlebih dahulu. Sehingga anak sudah terbiasa untuk menabung dan mengatur uangnya dengan baik. Dengan demikian uang yang mereka dapat tak segera dihabiskan untuk hal-hal yang tak perlu.
Cara yang dipakai oleh David Owen, seorang penulis buku di Amerika Serikat, agaknya layak ditiru. Owen mengisahkan tentang bagaimana ia mampu mendorong anak-anaknya menjadi gemar menabung dan penuh perhitungan dalam membelanjakan uang. Ia membuat “Bank Ayah”, khusus untuk anak-anaknya. Prinsip yang dikembangkan dalam "Bank Ayah" adalah pemberian tanggungjawab dan kontrol keuangan secara penuh pada anak sebagai pengelola uang mereka sendiri. Uang anak adalah milik anak, bukan milik orang tua. Bahkan anak juga bebas mencari pendapatan di luar jatah uang saku yang telah mereka dapatkan.

Dalam hal ini "Bank Ayah" berperan dalam melakukan kontrol secara tidak langsung, yaitu dengan mengembangkan prinsip-prinsip perbankan seperti bonus yang dapat menarik minat akan untuk menambah saldo tabungan, juga saldo minimal, yang dapat membatasi jumlah pengambilan uang agar tidak terkuras habis. Dengan ini anak akan benar-benar bertanggungjawab dan berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

"Bank Ayah" ala David Owen ini tidak cuma menjadi daya tarik anak untuk menabung. Lebih dari itu "Bank Ayah" dikelola sebagai sarana pembelajaran dari praktik ekonomi kepada anak dengan bahasa yang sederhana. Dengan sedikit improvisasi, Owen mengubah "Bank Ayah" ini menjadi media latihan berinvestasi pada anak-anaknya. Owen sendiri berhasil mendirikan sebuah perusahaan pialang saham yang bernama "Dad and Co”.

Jadi sejak dini jiwa wirausaha baik untuk ditanamkan. Inti dari kewirausahaan adalah bagaimana menanamkan cara untuk berusaha, memecahkan permasalahan dan bertanggung jawab penuh atas apa yang dia lakukan. Sangat positif, bukan?
(oleh Sarah Handayani/Bahan :Ami)

Read More......

Membangun Kepercayaan


Sebelum Nabi Muhammad saw dikukuhkan menjadi seorang Rasul beliau sudah sangat populer di tengah masyarakat kota Mekkah dengan gelar al-Amin yaitu orang yang sangat terpercaya (amanah/kredibel). Gelar ini baik sebelum maupun sesudahnya tidak pernah ada lagi.

Sungguh dahsyat pengaruh suatu kepercayaan dan luar biasa pentingnya untuk kesuksesan karir kehidupan di dunia maupun di akhirat, jah melampaui modal harta benda, kedudukan, jabatan, atau ilmu sekalipun. Ketika kepercayaan sudah sirna di hati orang lain, sulit sekali ntuk tumbuh, walaupun dengan berjuta janji atau membayar dengan harta sebanyak apapun, jikalau kepercayaan di hati orang sudah hilang maka perasaan yang muncul selalu mencurigai dan rasa tidak percaya diri akan selalu membayang dan membekas


Berikut ini sekelumit uraian yang insya Allah akan menumbuhkan dan memperkuat kepercayaan seseorang.

Read More......

Arti Penting Kecerdasan Emosi dalam Berbisnis


Ternyata kecerdasan intelektual (IQ) bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Faktor yang justru sangat menentukan sukses hidup seseorang adalah Kecerdasan Emosional (EQ). Daniel Goleman yang mempopulerkan kecerdasan emosional.
Menurut Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, ada lima karakteristik dan kemampuan dalam kecerdasan emosional :


- Kesadaran Diri
Mengetahui yang dirasakan untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, serta memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan dan kepercayaan diri.
- Pengaturan Diri
Menangani emosi sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas dan penyampaian suatu maksud, bereaksi secara proporsional terhadap suatu situasi, dan mampu dengan cepat pulih dari tekanan emosi
- Motivasi Diri
Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntut menuju sasaran, mengambil inisiatif, bertindak efektif, serta bertahan menghadapi kegagalan.
- Empati
Merasakan yang dirasakan orang lain, memahami presfektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya, dan menyelaraskan diri dengan berbagai orang.
- Keterampilan Sosial
Menangani emosi secara baik, membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi, memimpin, bermusyawarah, dan menyelesaikan perselisihan, serta bekerja sama


Referensi: dari berbagai sumber

Read More......

Bermimpilah dan Wujudkan!


Bisnis adalah usaha mulia. Disamping menguntungkan, kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Tapi semua itu harus dimulai, bukan hanya sekedar ide semata.


Pernahkah kita bercita-cita menjadi direktur di perusahaan kita sendiri? Lalu mengapa kita terjebak dalam rutinitas pegawai kantoran, kuliah atau rumah tangga tanpa sedikitpun terpikir akan membuka usaha yang menguntungkan. Padahal kesempatan anda untuk memulai bisnis terbuka lebar setiap saat.


Mulailah sekarang

Seringkali istilah pengusaha belum dianggap sebagai pekerjaan. Bahkan, masyarakat kita banyak yang lebih menghargai pegawai kantoran yang nampak bekerja dari pagi hingga petang. Tapi pengusaha, apalagi kecil, masih dipandang sebelah mata. Padahal lewat bisnislah, orang bisa memperoleh keuntungan berkali lipat dibandingkan pegawai kantoran. Dan itu bisa dimulai dari rumah.

Bisnis rumahan bila dikelola secara profesional akan menjadi besar. Banyak bisnis berhasil yang dimulai dari bisnis rumahan seperti pemilik Wardah, kosmetika suci dan halal, Nurhayati Subakat misalnya, awalnya harus menjajakan produk shamponya dari satu salon ke salon lain. Kini produknya tersebar di seluruh Indonesia dan ratusan orang bekerja padanya.

Peluang itu ada dimana-mana. Cobalah buka mata, telinga dan intuisi anda dengan baik. Anda akan menemukan banyak sekali ide usaha. Bila anda hobi memasak, merancang sepatu, mengumpulkan barang bekas, mengumpulkan komik, bisa jadi ide bisnis untuk anda. Asalkan kita kreatif dan membuat sesuatu yang disukai pasar maka peluang untuk berhasil lebih terbuka. Anda bisa mengikuti jejak Nila Sari yang sukses dalam bisnis membuat kue, atau pendisain sepatu ekslusif seperti Linda Chandra atau bisa juga ide kreatif anak muda yang dituangkan lewat tulisan seperti pada Kaos Dagadu Yogya.

Andapun bisa menciptakan peluang itu. Misalnya saja peluang untuk membuat tempat penitipan anak, atau bisnis barang bekas lewat internet. Menciptakan peluang yang sama sekali baru juga dicetuskan oleh Jeff Bezos yang berinovasi menjual buku lewat internet dengan amazon.com-nya yang akhirnya sukses luar biasa dan menjadikannya milyuner di usia muda.

Tak salah juga jika anda mengekor bisnis yang sudah dibuka oleh orang lain. Misalnya bisnis ayam goreng yang sudah menyebar di kota besar ternyata menimbulkan ide menjual ayam goreng ala Mc Donald yang harganya lebih terjangkau masyarakat. Atau juga bisnis busana muslimah yang mulai menjamur. Tentu kita harus lihat apa kebutuhan pasar terhadap busana muslimah. Kekosongan yang tidak tersedia, dapat kita isi.

Lalu, apa yang kita lakukan jika ide sudah tercetus? Lakukan saja. Maksudnya di sini bukan tanpa perhitungan. Hanya saja jika terlalu ketat menghitung-hitung resiko yang muncul kemudian adalah rasa ragu-ragu. Ide cemerlang kita bisa segera ditangkap orang lain.

Berawal dari mimpi
Bermimpilah besar dan terus bermimpi besar, kata pepatah. Karena semua yang kita nikmati sekarang berasal dari mimpi yang dianggap tidak mungkin. Dulu Sosrodjojo ditertawakan orang karena dinilai bermimpi menjual teh dalam kemasan botol. Atau juga Tirto Utomo yang ditertawakan karena idenya menjual air minum kemasan. Ide itu kini terwujud sebab siapa yang tak kenal The Botol Sosro dan Aqua. Kini merek itu telah jadi trendsetter dari produk teh dan minuman mineral sejenis.

Di Amerika ada Bill Gates yang meninggalkan bangku kuliah bisnisnya di Harvard, sebuah sekolah elit di Amerika, dan serius menekuni microsoftnya. Dia bermimpi kelak di seluruh dunia akan ada Komputer Pribadi (PC) di setiap rumah. Impian itu menjadi slogan yang dikenal luas dengan “Computer on every desk and in every home”. Mimpinya jadi kenyataan.

Jika kita telah berani bermimpi, sebenarnya mimpi itu bisa kita wujudkan dengan kerja keras dan kesungguhan. Jangan takut bermimpi, walaupun anda membuka usaha skala kecil saja di rumah.

Berani adalah modal
Jika anda sudah memiliki mimpi dan ide yang baik, kenapa tidak mulai sekarang? Beranikan diri untuk mencoba. Berani adalah modal seorang enterpreuner. Mencoba ide atau gagasan secara langsung adalah tantangan yang menyenangkan. Banyak ilmu didapat dibanding sekedar membaca teorinya saja.

Andaikan modal adalah alasan terbesar anda maka ketahuilah banyak pengusaha sukses yang memulai usaha dari nol. Ada yang berjualan batik titipan orang, keuntungannya dijadikan modal usaha seperti Dyah Suminar, pengusaha wanita asal Yogya. Ada pula Purdi Chandra, pemilik Bimbingan Belajar Primagama, yang memulai usaha hanya dengan 300 ribu hasil melego sepeda motornya. Lihat pula Abdullah Gymnastiar yang merintis divisi usaha pesantren Daarut Tauhid dengan menggelar dagangan yang modalnya berasal dari seorang janda. Jadi modal bukanlah permasalahan paling besar yang dihadapi oleh pebisnis pemula.

Berani gagal
Menurut Tyas Soekarsono, dosen sekaligus pengusaha, keseriusan dan kesungguhan dalam berbisnis juga menjadi faktor yang menentukan keberhasilan bisnis yang anda tekuni. Hal ini berlaku pula dengan bisnis yang dimulai dari rumah. “Kerja keras perlu tapi jangan sampai tidak efektif dan tidak efisien,” ujarnya mengingatkan. Work hard and work smart adalah motto para enterpreuner. Jangan malas dan merasa cepat puas atas hasil yang didapat.

Hal penting lainnya adalah daya inovasi yang tinggi terhadap layanan produk dan jasa. Karena itu seorang pebisnis harus pandai mengikuti perkembangan pasar dan melihat perilaku pesaing. Pebisnis harus menyadari bahwa produk yang ditawarkan banyak, tapi apa yang membuat si calon konsumen itu beralih menggunakan produk dan jasanya. Di sini pebisnis harus cerdik melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Safir Senduk juga menegaskan sikap tidak boleh cepat mengharapkan hasil bagi para pebisnis pemula. Kesabaran itu diperlukan untuk beradaptasi dengan usaha yang mulai dirintis. Kadang kegagalan itu perlu dirasakan oleh pebisnis karena lewat kegagalanlah pengusaha akan mencoba menghindari kesalahan yang sama.

Jika kita sudah berani mencoba maka kita harus berani gagal atau berani sukses. Intinya, seberapa keras kita berusaha itulah harga yang akan kita dapatkan. Tidak ada kamus gagal bagi yang berjiwa enterpreuner. Yang ada adalah seberapa cepat anda bangkit dari kegagalan itu. Bagaimana, siap berbisnis?


Referensi: dari berbagai sumber

Read More......

1.20.2010

Budidaya ikan gurame (Osphronemus gouramy)


Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Untuk DKI Jakarta, jenis ikan ini cocok karena tidak memerlukan air yang mengalir. Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya.


Jenis
Jenis ikan gurame yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu:
1) Gurame angsa (soang) : badan relatif panjang, sisik relatif lebar. Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg, panjang 65 cm.

2) Gurame Jepang : badan relatif pendek dan sisik lebih kecil. Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 4,5 kg.
Jika dilihat dari warnanya terdapat gurame hitam, putih dan belang.

Memilih Induk
Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun.

Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
1) Induk betina
Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman, warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat, jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa. Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun.

2) Induk jantan
Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan, mempunyai dagu yang berwarna kuning, lebih tebal daripada betina dan menjulur. Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akan menunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas.

Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina, perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurame ini.

Induk telah berumur 3~7 tahun. Berbeda dengan induk ikan tambakan, induk ikan gurame ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak, perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang. Sisik-sisiknya usahakan tidak cacat/hilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi.

Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur. Pada lubang anus akan nampak putih kemerah-merahan. Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek.

Pemijahan
Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali, sehingga menjelang jam 10.00 kolam telah berisi air setengahnya. Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang.

Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 - 14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan.

Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang, tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan, berenang kesana-sini mengenal wilayahnya. Setelah 15 hari sejak dilepaskan, induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang.

Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari). Setelah sarang selesai dibuat, induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersamasama memijah disarang. Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil, kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya, yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini.

Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja, pemijahan ikan gurame ini biasanya berlangsung cukup lama. Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung. Setelah pemijahan selesai, biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya, dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.

Dengan nalurinya sebagai orang tua yang baik, biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang. Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air.

Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang. Sebab seperti diketahui, telur pun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan. Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya, induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya.

Dari atas kolam kita bisa mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan.

Penetasan
Penetasan telur bisa dilakukan di paso, aquarium atau pun ember-ember plastik. Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke paso/aquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah. Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat, diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian ember. Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan-lahan tutup sarang dibuka, maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air.

Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan. Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera
dikeluarkan.

Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam.

Pendederan
Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan, karena masih mengisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar. Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria.

Jika benih hendak ditebarkan di kolam, kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kg/m2. Setelah seminggu benih ditebarkan, yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan. Benih gurame umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan.

Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekor/m2, sementara kolam yang digunakan berkisar 50.250 m2.

Meskipun pemeliharaan gurame relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan.


Referensi: dari berbagai sumber

Read More......

Keuntungan Bisnis Pembuatan Kompos



AGAR sampah bisa dijadikan sebagai bahan baku kompos, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemilahan sampah sesuai jenis. Saat ini memang masih terasa sulit memilah-milah sampah. Namun, bila sejak awal sudah dibiasakan, pemilahan akan lebih mudah dilakukan. Pemilahan sebaiknya sudah dilaksanakan sejak tingkat rumah tangga, pasar, atau komunitas lain. Sampah organik dipisah dari sampah non-organik. Caranya, dengan menempatkan masing-masing jenis ke dalam kantong plastik yang berbeda warna. Misalnya kantong plastik bening untuk sampah organik, kantong plastik putih untuk sampah kertas/karton, dan kantong warna hitam untuk jenis sampah lainnya.

Sampah hasil pemilahan lalu dikirim ke titik RT (first line point). Selanjutnya, oleh petugas yang dibiayai oleh masyarakat, sampah itu dibawa ke titik pengumpulan RW (second line point). Dari situ dibawa ke tingkat kelurahan (third line point), untuk kemudian diangkut ke pabrik kompos. Sedangkan sampah nonorganik seperti besi dikirim ke pedagang besi tua, sampah plastik ke pabrik plastik daur ulang, sampah kertas/karton ke pabrik kertas/karton daur ulang. Demikian pula dengan sampah berupa kaca.


Di pabrik kompos, sampah organik langsung dicacah menjadi halus. Setelah itu, dibawa ke lokasi pembuatan kompos yang letaknya di tempat yang sama. Para pemulung yang jumlahnya begitu banyak dapat dilibatkan dalam pembuatan kompos ini. Proses pembuatan kompos ini sangat sederhana sehingga mereka jika dilatih akan menguasainya dengan cepat. Jika proses ini dapat diselesaikan dalam waktu sehari selesai (one day finish), bau busuk akan hilang dengan sendirinya.

Sampah organik dapat dibuat menjadi kompos hanya dalam waktu dua minggu, sisanya memerlukan waktu lebih lama. Sisanya, sebanyak 15-20 persen sampah organik yang tak terurai akan dibakar dan arangnya bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pH tanah dan mengikat unsur logam berat yang beracun.

Kebutuhan lahan
Lahan yang diperlukan sekira 1 m2 per 2 m3 sampah dikalikan potensi jumlah sampah yang ada dan waktu yang diperlukan untuk mengolah sampah. Misalnya, produksi sampah mencapai 150.000 ton/bulan, lahan yang dibutuhkan mencapai 15 ha. Lahan tersebut bisa dibagi menjadi 3-4 lokasi agar jarak tempuh kendaraan pengangkut tidak terlalu jauh. Setiap pekerja dapat membuat kompos sekira 1 ton/hari. Jika tiap kg kompos “dibeli” dengan harga Rp 25,00/kg, mereka akan mendapatkan penghasilan Rp 25.000,00 hari. Sampah organik sebanyak 2.000 ton setelah diolah dan disaring akan menjadi 1000-1200 ton saja atau dengan angka konversi 50-60 persen. Sisanya menguap.

Biaya pembuatan kompos sekira Rp 75,00 – Rp 100,00/kg, termasuk biaya pembelian mikroba pelapuk bahan organik sebesar Rp 6.000,00 – Rp 33.000,00/ton sampah. Jika harga jualnya sekira Rp 200,00/kg maka kompos ini akan laris terjual. Saat ini harga kompos di pabrik sekira Rp 350,00 – Rp 1.50,00/kg, umumnya hanya terserap oleh tanaman hias dan beberapa jenis tanaman hortikultura dan pangan. Kompos sangat dibutuhkan untuk lahan pertanian karena fungsinya yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Kesuburan kimia dan fisik tanah akan bertambah dan selanjutnya akan meningkatkan produksi tanaman. Di bidang perikanan, misalnya tambak umur pemeliharaan ikan dapat dipersingkat. Areal bekas pertambangan akan sangat baik jika diberi kompos, lahan yang sudah rusak dapat ditanami kembali.

Kandungan hara
Kompos yang baik mengandung unsur hara makro Niotrogen > 1,5 % , P2o5 (Phosphat) > 1 % dan K20 (Kalium ) > 1,5 %, disamping unsur mikro lainnya. C/N ratio antara 15-20 , diatas atau dibawah itu kurang baik. Untuk kepentingan bisnis, pupuk kompos yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang ajek dan supply yang berkesinambungan.

Pupuk kompos untuk tanaman organik, jika unsur haranya kurang dapat ditambah dengan bahan organik lainnya. Nitrogen dapat ditambahkan urine ternak, mikroba pengikat Nitrogen, pupuk organik yang berasal dari hewani seperti ikan, darah, dll. Phosphat dapat ditambahkan dari pupuk guano atau rock phosphat, dapat juga dicampurkan dengan mikroba pelepas phosphat. Kalium dapat ditambahkan dari arang/abu batok kelapa/kelapa sawit, abu bekas incenerator, dll.

Pupuk kompos yang tidak diperuntukkan bagi tanaman organik, selain dari campuran di atas dapat pula diberikan campuran dengan pupuk buatan. Jadi, pupuk seperti ini hanya dipergunakan untuk tanaman nonorganik. Karena bahan baku sampah tidak tetap, diperlukan campuran dengan bahan lain agar kualitasnya terjaga. Quality control harus diterapkan di sini, sehingga orang yang membeli benar-benar puas.

Jenis kompos
Produksi kompos dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok. Pertama, kompos murni. Pupuk ini ditujukan untuk lahan tanaman organik, namun juga dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik. Kedua, kompos plus mikroba (pengikat N dan pelepas P). Pupuk yang telah diperkaya ini juga diperuntukkan untuk lahan pertanian organik, namun juga dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik (biasa). Ketiga, kompos plus pupuk buatan. Pupuk ini hanya dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik.

Pada dasarnya kompos dapat meningkatkan kesuburan kimia dan fiisik tanah yang selanjutnya akan meningkatkan produksi tanaman. Pada tanaman hortikultura (buah-buahan, tanaman hias, dan sayuran) atau tanaman yang sifatnya perishable ini hampir tidak mungkin ditanam tanpa kompos. Demikian juga di bidang perkebunan, penggunaan kompos terbukti dapat meningkatkan produksi tanaman. Di bidang kehutanan, tanaman akan tumbuh lebih baik dengan kompos. Sementara itu, pada perikanan, umur pemeliharaan ikan berkurang dan pada tambak, umur pemeliharaan 7 bulan menjadi 5-6 bulan.

Selain itu, kompos membuat rasa buah-buahan dan sayuran lebih enak, lebih harum dan lebih masif. Hal inilah yang mendorong perkembangan tanaman organik, selain lebih sehat dan aman karena tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia rasanya lebih baik, lebih getas, dan harum. Penggunaan kompos sebagai pupuk organik saja akan menghasilkan produktivitas yang terbatas. Penggunaan pupuk buatan saja (urea, SP, MOP, NPK) juga akan memberikan produktivitas yang terbatas. Namun, jika keduanya digunakan saling melengkapi, akan terjadi sinergi positif. Produktivitas jauh lebih tinggi dari pada penggunaan jenis pupuk tersebut secara masing-masing.

Selain itu, air lindi yang dianggap mencemarkan sumur di lingkungan TPA dapat dijadikan pupuk cair atau diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke saluran umum. Keuntungan lainnya dengan dihilangkannya TPA (tempat pembuangan akhir) dan diganti dengan TPK (tempat pengolahan kompos) alias pabrik kompos, lahan untuk sampah ini tidak berpindah-pindah, cukup satu tempat untuk kegiatan yang berkesinambungan.

Dengan demikian, pembuatan kompos dari sampah organik perkotaan akan sangat menguntungkan. Pemkot pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Jika dalam sehari ada 5.000 ton sampah, dalam sehari tersedia 3.500 ton sampah organik yang siap dikonversi menjadi kompos. Dengan asumsi 1 kg sampah organik bisa menghasilkan 0,6 kg kompos, dalam sehari bisa dihasilkan 2.100 ton kompos. Dalam sebulan tersedia 63.000 ton kompos. Jika tiap kg kompos dijual dengan harga Rp 200,00, gross income per bulannya mencapai 12,6 miliar dan net income Rp 6,3 miliar. Lumayan besar. Jadi, kenapa tidak coba dimulai mendirikan pabrik kompos? :)

oleh Ir. Memet Hakim, MM


Read More......

Kisah Colman Mockler, sang CEO Gillette


Jim Collins, penulis buku laris Built to Last dan Good to Great menjulukinya sebagai pemimpin tingkat 5, yang berhasil membawa perusahaan yang dipimpinnya dari tepi kehancuran untuk mencapai prestasi yang jauh di atas rata-rata perusahaan lain di industri yang sama. Majalah internasional Forbes juga menggambarkannya sebagai pemimpin yang berhasil membawa Gillette ke puncak. Siapa Mockler? Teladan apa yang bisa kita gali dari CEO Gillette tahun 1975 sampai 1991 ini?

Pejuang Bisnis Tangguh
Sensor, Sensor untuk wanita, dan Mach 3. Ketiga produk Gillette ini merupakan produk yang populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dari produk-produknya ini, Gillette telah meraup banyak keuntungan. Kesuksesan luar biasa ini tak akan terjadi jika Colman dengan mudah menyerah ketika perusahaan yang dipimpinnya ini akan diambil alih pertama kali oleh Ronald Perelman dari Revlon, lalu oleh perusahaan Coniston Partners, yang ingin mengambil alih Gillette untuk menjualnya kepada penawar yang tertinggi.

Colman yakin bahwa Gillette memiliki masa depan yang cerah dengan produk-produk yang hebat, untuk itu ia rela berjuang bersama timnya untuk mempertahankan perusahaan ini. Walalupun dengan menyerahkan Gillette untuk dijual, Mockler akan mendapatkan keuntungan pribadi yang luar biasa sehingga dapat pensiun dini dengan uang berlimpah, hal ini tidak dilakukannya. Ia lebih mementingkan kepentingan karyawan Gillette dan masa depan perusahaan.

Dengan tekun Colman memimpin timnya untuk menghubungi satu per satu pemegang saham perorangan untuk memenangkan suara mereka guna mengalahkan suara pemegang saham terbesar yang berniat menjual Gillette. Semua tindakan dan keputusan yang dilakukan oleh Mockler senantiasa diperjuangkannya dengan sepenuh hati dan dengan memberikan ide-idenya yang terbaik untuk mencapai hasil yang terbaik, bukan bagi kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan orang banyak.

Pejuang Bisnis yang Rendah Hati
Walaupun Colman telah banyak memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi perkembangan perusahaan yang dipimpinnya, ia tetap rendah hati. Ia mengalihkan perhatian publik dan media massa dari prestasinya ke prestasi orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia senantiasa menekankan bahwa semua yang telah dicapai Gillette tak akan mungkin terjadi tanpa dukungan para karyawan yang hebat. Untuk itu, dalam memilih karyawanpun, ia tidak sembarangan. Keterampilan dan pendidikan memang penting, tapi yang dianggap paling penting bagi Mockler adalah sikap positif.

Keterampilan bisa diajarkan, tapi sikap sulit dibentuk. Jadi, untuk orang-orang pilihan yang telah direkrutnya, ia tidak segan-segan memberi kompensasi dan penghargaan yang tinggi, jauh lebih tinggi dari kompensasi dan penghargaan yang diberikan perusahaan lain di industri yang sama bagi karyawan mereka. Tidak heran jika para karyawan pun menjadi setia dan senantiasa berusaha memberikan kontribusi mereka yang terbaik bagi perusahaan.

Pejuang Bisnis dengan Hidup Seimbang

Walaupun sibuk dengan pekerjaannya dan para karyawannya yang sangat dihargainya, Mockler tidak pernah melupakan kehidupan keluarga dan masyarakat. Mockler senantiasa terlihat ceria, karena ia bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga, dan masyarakat. Sebagai pekerja keras, Mockler sangat disiplin dalam waktu, dan tidak segan untuk mencurahkan seluruh perhatiannya bagi pekerjaan selama ia di tempat kerja.

Namun demikian, sepulang kerja (Mockler hampir tidak pernah kerja lembur), ia mencurahkan perhatian pada keluarga dan masyarakat. Di masyarakat ia membaktikan waktu dan pikiran pada berbagai perusahaan sosial dan kegiatan keagamaan (Mockler merupakan pemeluk agama yang taat). Dari orang-orang sekitarnya ini, ia banyak mendapat dukungan yang luar biasa, baik ketika mengalami masa krisis maupun di masa senang. Dukungan orang-orang sekitarnya inilah yang sangat dihargai Mockler dan dianggap Mockler sebagai anugerah yang terbaik yang pernah didapatkannya. Sebaliknya, orang-orang di sekitar Mockler dengan senang hati membantu Mockler, karena CEO Gillette ini juga sangat menghargai mereka dan tidak segan juga membantu mereka.

Sukses memang tidak bisa diraih sendiri. Untuk mendapatkan sukses, kita perlu terlebih dahulu memberi sukses bagi orang-orang lain di sekitar kita. Selain itu, sukses memang tidak selalu mudah dicapai, dan sering potensi sukses juga belum bisa terlihat saat ini. Tapi dengan keyakinan tinggi, dan semangat untuk berjuang untuk kepentingan banyak orang bagi keuntungan di masa depan, sukses akan datang dengan sendirinya. Prinsip-prinsip inilah yang kiranya patut kita teladani dari Colman Mockler yang telah berjaya membawa Gillette ke posisi puncak di pasar dunia.


Referensi: dari berbagai sumber

Read More......

Membuat Rencana Bisnis



"Menyusun perencanaan bisnis merupakan pekerjaan yang mengasyikkan. Penuh tantangan, full stress, tetapi sekaligus juga menggairahkan. Dan yang terpenting memberi kesempatan untuk 'menerawang' ke depan dan merajut sinergi antar kekuatan yang sudah dan mampu dimiliki sekaligus untuk meredam dampak kelemahan dan kekurangan yang dipunyai serta mengantisipasi ancaman yang bisa mengganggu."


Dan kesemuanya dalam rangka menangkap kesempatan bisnis yang sudah ada atau diperkirakan akan terbuka dalam rangka memberi kesejahteraan bagi stakeholder.

Pemegang saham, konsumen, karyawan, lingkungan sekitar, pemerintah, dan semua pihak di negeri tercinta juga harus mendapat manfaat.

Dalam rangka memberikan nilai bagi pihak terkait tersebut, penyusunan rencana atau strategi bisnis perusahaan perlu memperhatikan beberaha hal, yaitu:

1. Pemahaman diri
Perumusan strategi bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan diawali dengan pemahaman yang utuh, jujur dan transparan tentang diri sendiri. Terlepas dari perdebatan filosofis tentang apakah analisis tersebut bersifat outside-in atau inside-out, pemahaman pada diri sendiri mutlak harus dilakukan.

Dengan pemahaman diri yang utuh, jujur dan transparan maka perumusan tujuan di jangka panjang ataupun jangka pendek bisa dilakukan dengan jernih.

2. Perumusan 'mimpi'
'Mimpi' yang hendak dijangkau di masa depan tidak hanya diperlukan untuk merumuskan visi jangka panjang, tetapi juga untuk penetapan tujuan di jangka pendek. Kalau 'gampang' dan cuma segitu-gitu aja, tentu tidaklah memberi tantangan.

3. Competitive advantage (Keuntungan yang kompetitif)
Perusahaan harus punya aspek unggulan yang membuatnya bisa beda dan memenangkan kompetisi. Bisa berupa biaya proses atau biaya produksi yang hemat, kualitas produk yang istimewa, ataupun kemampuan untuk memberi layanan spesial pada konsumennya.

Dan tentunya competitive advantage dirumuskan tidak hanya 'berkaca' pada diri sendiri, tetapi terutama memanfaatkan kajian terhadap kompetitor.

4. Terintegrasi
Integrasi proses perencanaan bisnis diaplikasikan pada dimensi waktu antara tujuan jangka panjang dan jangka pendek, pada dimensi fungsional antara berbagai fungsi yang ada di perusahaan, pada tataran konseptual antara yang 'teoritis' dan praktis, dan pada lingkup wacana antara yang strategis dan taktis.

5. Keluwesan
Strategi memang bukan 'harga mati'. Strategi bisnis harus cukup luwes untuk disesuaikan dengan perubahan ekonomi, lingkungan persaingan dan perubahan internal.

6. Sinergis
Menggapai tujuan tidak harus dikerjaakan sendiri. Bergandengan tangan dengan kekuatan di luar perusahaan untuk mencapai hasil sinergis perlu terus dioptimalkan, yang bentuknya bisa berupa kolaborasi dengan mitra kerja atau aliansi strategis.

Pengobar semangat

Pada perumusan strategi bisnis termasuk penetapan tujuan, terkadang dipertentangkan antara kehendak untuk mengumpulkan keuntungan sebesar-besarnya dengan semangat berbakti pada masyarakat dan negara.

Tidak heran kemudian muncul istilah corporate social responsibility, yang biasanya ditempatkan sebagai biaya cost center yang berarti mengurangi keuntungan. Dan kalau prinsipnya sudah seperti itu maka lagu Padamu Negeri yang biasanya digelorakan di pertandingan olah raga tidak akan pernah disenandungkan di bisnis. Benarkah harus demikian?

Bank Danamon dengan tagline "We Believe in You" mengungkapkan keyakinan pada prospek ekonomi Indonesia dan bisnis para nasabahnya. Dan keyakinan tersebut berupaya diwujudkan bagi masyarakat yang ada di perkotaan dan pedesaan, maupun nasabah besar dan kecil.

Danamon Simpan Pinjam yang didedikasikan bagi nasabah perbankan mikro dan pengembangan ekonomi kerakyatan tampak jelas dimaksudkan sebagai upaya membuktikan komitmen tersebut.

Perhatian khusus pada sekitar 20 juta usaha berskala mikro dan kecil yang diberikan oleh Danamon Simpan Pinjam tidak hanya punya makna perluasan pasar bagi Bank Danamon, tetapi juga membuka akses kredit bagi belasan juta usaha mikro dan kecil yang belum menikmati layanan perbankan.

Dan lebih hebat lagi, komitmen pada usaha mikro dan kecil tersebut tidak hanya menjadi kepedulian sosial dan sekaligus mencapai tujuan bisnis, tetapi juga merupakan 'api pengobar semangat'.

Tidak hanya berupa semangat untuk memperluas pasar dan meningkatkan kinerja bisnis, tetapi juga semangat untuk berbuat lebih baik bagi komunitas yang dilayani dan berbakti bagi negeri.

Dan tujuan-tujuan idealis untuk kepentingan negeri tersebut terbukti memberi dorongan semangat bagi segenap karyawan. Dengan semangat berbakti untuk negeri itu pulalah yang memberi motivasi kuat untuk 'mengabdi' bagi usaha kecil dan mikro.

Seperti dikatakan oleh Djemi Suhenda dari Danamon Simpan Pinjam: "Bagi kami, bisnis ini merupakan api pengobar semangat." Sehingga, setiap orang akan bekerja tidak saja dalam menyumbangkan pikirannya, tapi juga hatinya. Dan kesemuanya tersebut akan membuat 'cita-cita' untuk berbakti bagi negeri bisa terlaksana.

Perusahaan memang tidak hanya berkepentingan mensejahterahkan dirinya sendiri. Perusahaan harus berbuat sesuatu kepada negeri pertiwi. Perusahaan perlu mengabdi pada negeri.

Dan tidak hanya di dunia olah raga, di dunia bisnis pun kita bisa melantunkan lagu"... padamu negeri kami berjanji, padamu negeri kami berbakti, padamu negeri kami mengabdi, ..bagimu negeri jiwa raga kami..."

Oleh Handito Hadi Joewono, CPM Asia Pacific

Read More......

Pelaku bisnis berwawasan Global


Berbisnis di era informasi tidak lagi dibatasi oleh negara, budaya, ataupun bahasa. Pasarpun semakin tidak berbatas (borderless market). Lalu pemimpin bisnis seperti apa yang diperlukan untuk memimpin perusahaan yang bergerak di wilayah tanpa batas negara, budaya ataupun bahasa ini?

Pengalaman Utama

Menurut Alex Trotman, mantan Ceo di sebuah perusahaan otomotif global, Ford Motor Company, ada tiga persyaratan utama yang perlu dimiliki seorang pelaku bisnis yang akan diberi tanggung jawab untuk memimpin sebuah perusahaan yang beroperasi di enam benua.

1. Multi-cultural.
Dulu, perusahaan yang ber- “warga negara” Amerika Serikat, akan memilih pemimpin dengan warga negara yang sama untuk bisnis yang dijalani di negara-negara lain. Demikian juga dengan perusahaan-perusahaan lain yang berasal dari suatu negara tertentu. Perusahaan-perusahaan tersebut cenderung akan mengangkat puncak pimpinan dari negara asal untuk menjadi pemimpin bisnis yang mewakili perusahaan di negara lain.

Hal ini tidak berlaku lagi di zaman bisnis tanpa batas wilayah. Di era yang sedang bergulir ini, yang diperlukan adalah pemimpin bisnis global dengan wawasan global. Asal-usul atau kewarganegaraan pemimpin tersebut bukan suatu prasyarat. Yang menjadi prasyarat adalah pengalaman multi-cultural. Karena ia akan memimpin perusahaan di berbagai negara dengan berbagai latar belakang budaya, paling tidak ia juga punya pengalaman dari berbagai budaya (minimum dua atau tiga), misalnya: pernah sekolah, tinggal, atau bertugas di dua negara atau lebih untuk beberapa waktu tertentu yang memungkinkannya untuk mengenal budaya setempat. Pengalaman multi-cultural akan membuat seseorang menjadi lebih terbuka wawasannya, sehingga bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan tindakan bisnis.

2. Multi-lingual.
Mempelajari sebuah bahasa berarti juga mempelajari budayanya. Inilah yang menyebabkan kemampuan berbahasa menjadi penting dalam bisnis (karena orang yang memahami suatu bahasa asing, dengan sendirinya akan memahami budaya yang terkait dengan bahasa tersebut). Jadi, selain pengalaman budaya, seorang pemimpin bisnis global juga perlu menguasai dua atau lebih bahasa internasional (misalnya: bahasa Inggris dan Prancis atau Jerman serta Mandarin).

Ia juga perlu memiliki kemampuan berbahasa lokal tempat ia ditugaskan. Misalnya: Jika ditugaskan di Filipina, sebaiknya ia juga segera mempelajari bahasa Tagalog; jika ditugaskan di Cina, ia perlu berusaha memahami bahasa setempat. Dengan demikian akan lebih mudah baginya untuk berkomunikasi dengan warga dunia (dengan bahasa dunia), dan warga lokal (dengan menggunakan bahasa lokal: Tagalog, Indonesia, Mandarin, ataupun Thai).

3. Multi-functional.
Yang dimaksud dengan multi-functional adalah pengalaman di beberapa bidang kerja (dua atau lebih), misalnya: keuangan dan pemasaran; keuangan dan operasional; teknik dan pemasaran. Dengan pengalaman multi-functional, seorang pemimpin bisnis global akan lebih mampu melihat suatu permasalahan, kegagalan, dan kesempatan secara lebih utuh, yaitu dari berbagai aspek, sehingga keputusan ataupun tindakan yang diambil pun menjadi lebih berkualitas dan bijaksana.
Ia juga bisa lebih mengantispasi masalah dari berbagai aspek bisnis. Jadi, jika Anda ingin menjadi pemimpin bisnis global, pastikan bahwa Anda pernah menjalani tugas, atau memiliki pengalaman di lebih dari satu fungsi bisnis saja. Usahakan untuk mencicipi pengalaman kerja di beberapa fungsi bisnis (keuangan, pemasaran, operasional, ataupun sumber daya manusia) untuk memperkaya wawasan Anda.


Persyaratan Utama

Selain ketiga pengalaman utama di atas, seorang pemimpin bisnis kelas dunia, juga perlu dilengkapi dengan empat persyaratan utama berikut, yang merupaka senjata pamungkas untuk selalu tampil terdepan dalam setiap usaha yang ditekuni.

1. Passion.
Seorang yang pandai tanpa passion (semangat) tak akan ada artinya bagi perusahaan dibandingkan dengan seorang dengan kemampuan standar tetapi memiliki semangat sukses yang tinggi. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang yang memiliki semangat. Semangat tinggi untuk maju bisa memperbaiki berbagai kesalahan, mengubah kegagalan menjadi kemenangan, membantu dalam mengidentifikasi kesempatan dalam ancaman.

Jadi, pastikan bahwa Anda memiliki semangat yang tinggi dalam bidang kerja yang Anda tekuni sekarang. Jika tak ada percikan api semangat sama sekali, sebaiknya Anda mencari pekerjaan lain yang bisa Anda temukan semangat di dalamnya.

2. Team Player.
Akan jauh lebih mudah bagi seorang pemimpin untuk meraih sukses dengan dukungan banyak orang, daripada harus melakukannya sendirian. Untuk itu, ia perlu memupuk keterampilan sama dalam sebuah tim.

Bagaimana caranya mendapat dukungan tim? Untuk mendapat dukungan banyak orang, terlebih dahulu, pemimpin perlu mendukung banyak orang (misalnya: anggota tim ataupun di luar tim) untuk sukses. Dengan demikian, emosi positif terhadap sang pemimpin bisa tumbuh. Jika emosi positif sudah tumbuh, dengan sendirinya rasa saling percaya juga akan tumbuh. Rasa saling percaya dan saling mendukung inilah yang merupakan modal utama dalam bekerja sama dengan anggota tim.

3. Values.
Visi dan misi mungkin saja berubah (bahkan perlu berubah) sejalan dengan bergulirnya waktu. Tujuan bisnis dan teknologi juga bisa berubah (bahkan harus berubah). Namun, ada satu hal yang tidak boleh berubah: values (nilai-nilai yang dianut). Jika nilai yang dipegang teguh adalah kemanusiaan, maka nilai inilah yang akan melandasi segala perubahan, keputusan, ataupun peraturan serta prosedur yang dijalani.

Seorang pemimpin rumah sakit yang menganut nilai kemanusiaan, akan senantiasa berusaha menjadikan layanan rumah sakitnya lebih “manusiawi”. Ia akan berusaha memberikan layanan kesehatan dengan kualitas layanan yang lebih baik, harga lebih terjangkau, penyelesaian pekerjaan yang lebih tepat waktu, teknologi yang lebih tepat.

4. Future Outlook.
Orang biasa akan berusaha memahami, meniru, lalu mengejar perubahan yang digulirkan pasar. Namun, seorang pemimpin perlu melampaui apa yang terjadi di pasar. Ia perlu memiliki kemampuan melihat ke masa depan, sehingga ia tidak perlu lelah mengejar kemajuan pasar.
Sebaliknya, ia perlu selalu berada di depan pasar dengan mengantisipasi perubahan dan meggulirkan perubahan di pasar yang ditekuni. Ia tidak perlu takut akan ditiru, karena begitu orang lain atau perusahaan lain sibuk berusaha untuk menirunya, ia memastikan bahwa ia ataupun perusahaan yang dipimpinya sudah berada beberapa langkah di depan pasar.

Invent and reinvent the future perlu dijadikan motto pemimpin dunia internasional. Motto ini diterapkan oleh Andrew Carnegie dari Intel, perusahaan semi-conductor yang selalu berada beberapa langkah di depan pasar. Produk-produk yang sudah diikuti ataupun yang sedang dipelajari oleh para pemain lain, ditawarkan dengan harga rendah, sehingga sulit bagi perusahaan lain untuk bersaing. Sedangkan produk-produk generasi baru diluncurkan dengan harga premium (karena belum ada yang meniru). Untuk itu, Intel selalu memfokuskan riset dan pengembangan produknya pada produk masa depan.

Ingin menjadi pemimpin bisnis berskala global? Jangan lupa memupuk pengalaman kerja yang kaya dalam budaya, bahasa, dan fungsi bisnis. Anda juga perlu memiliki persyaratan utama berupa semangat, kemampuan bekerja dalam tim, nilai-nilai yang tak lengkang oleh waktu dan usia, serta kemampuan untuk melihat ke depan bukan mengejar ketinggalan saat ini. Selamat mencoba.

Read More......

Peluang Usaha Pengembangbiakan Belut


Koperasi Usaha Cipta Mandiri yang dipimpin oleh Gunadi memang masih relatif muda, namun wawasan yang dikembangkan sangat luas dan menjangkau masa depan.

Komitmen koperasi ini kepada rakyat kecil, petani dan peternak belut sangat tinggi, sehingga mereka mencari informasi selengkap mungkin untuk kemajuan dan kesejahteraan penangkap belut alam dan pembudidaya belut. Pengamatan yang dilakukan koperasi usaha ini memang mencengangkan, karena dapat mengungkap kondisi pasar lokal DIY dan sekitarnya. Disamping itu kondisi belut alam sebagai sumber mata pencaharian beberapa keluarga dipedesaan telah mengalami banyak penurunan bahkan menghilang samasekali dimusim kemarau, sehingga memerlukan langkah-langkah konkrit agar penghasilan dan kesejahteraan mereka tidak menurun.

Pasar Godean, sebagai contoh memerlukan suplai belut segar seberat tujuh kuintal. Hasil pengamatan yang lain adalah home industri belut di DIY dan Jateng memerlukan sekitar 1-2 kuintal per industri. Kondisi ini sangat memberikan harapan bagi pembudidaya belut, karena pasar masih sangat terbuka. Kebutuhan-kebutuhan belut segar bagi pasar tradisional dan home industri ini saat ini disuplai dari Jawa Timur dengan kapasitas 50 kilogram per home industri.

Pelatihan budidaya belut ini dimaksudkan untuk membuka wawasan semua pihak yang menggantungkan hidupnya dari bisnis belut. Disamping itu, dengan pelatihan, diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan ketrampilan budidaya belut, sehingga mencapai taraf profesional, karena usaha belut ini dapat dijadikan profesi yang memiliki masa depan cerah. Ir. RM. Sonson Sundoro sebagai nara sumber dan pakar belut nasional mengawali pelatihan teknis budidaya belut ini dengan memberikan gambaran kepada peserta tentang usaha belut.
Kesempatan ini diawali dengan penulisan buku tentang budidaya belut yang mendasarkan pada uji coba selama kurang lebih dua puluh tahun yang dilakukannya dibantu orang tua seorang pakar perikanan. Sonson mengungkap prospek budidaya belut cukup luas peluangnya, karena masyarakat dunia mulai mengenal manfaat mengkonsumsi belut.

Pasar dan peluang bisnis
Peluang eksporpun terbuka sangat luas, pada tahun 1998 Jepang membutuhkan belut segar seberat lima ton, namun jumlah ini tidak pernah dapat dipenuhi, karena tumpuan ekspor ini masih dari hasil tangkapan belut alam yang dimusim kemarau sangat sulit didapat. Disamping itu kualitas, terutama segi ukuran, tidak dapat dipertahankan, karena belut alam ini setiap hari ditangkap, sehingga tangkapannya semakin kecil dan bahkan dalam dua tahun stok sudah habis.
Pengalaman pahit ini memaksa untuk dilakukan perubahan basis ekspor yang semula belut alam menjadi belut budidaya, sehingga dari segi jumlah dan kualitas dapat dijaga.

Pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai 2001 mulai nampak menunjukan kenaikan yang berarti. Hal ini terlihat dari permintaan mereka ke Indonesia untuk Hongkong sepuluh ton per hari per pengusaha importir padahal kemampuan baru mencapai tiga ton per hari. Permintaan lain datang dari Malaysia delapan puluh ton per minggu, Korea sepuluh ton per minggu, Harga yang importir tetapkan juga menunjukan penghasilan yang menggiurkan, karena Hongkong menetapkan 4,5 dolar amerika per kilogram belut segar. Jepang bahkan lebih menjanjikan lagi dengan 9-10 dolar amerika per kilogram belut segar.

Pasar dalam negeri, bahkan lokal DIY dan sekitarnya juga tidak kalah terbukanya. Pasar dalam negeri telah dipatok harga perkilogramnya sebesar Rp. 10.000,00. untuk plasma. Pasar Jakarta membutuhkan 20 ton per hari dan DIY dan sekitarnya sebanyak 150 home industri terpantau membutuhkan kurang lebih 300 kuintal per hari. Permintaan ini juga datang dari Super market sebanyak 5 kuintal per hari.

Lebih lanjut Sonson mengatakan bahwa bagi pemula diharapkan mau belajar budidaya dan sifat belut, sehingga kanibalism tidak terjadi pada kolam produksi. Disamping itu persyaratan kolam, sehingga belut dapat berkembang dengan baik dan aman dari hama dan predator alami. Kolam ini dapat diatas atau menggali tanah.

Kolam belut



Pembuatan kolam belut diawali dengan perencanaan konstruksi kolam, pemilihan lahan. Hal ini dilanjukan dengan penggalian tanah atau pembuatan bak diatas tanah, baik untuk kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan maupun kolam pembesaran.

Kolam-kolam ini memiliki ukuran tersendiri antara lain Kolam Penampungan Induk berukuran 200 cm X 400 cm kedalaman 80 cm, Kolam Pemijahan dan Pendederan berukuran 200 cm X 200 cm kedalaman 100 cm, Kolam Pembesaran berukuran 500 cm X 500 cm kedalaman 120 cm. Disamping ukuran dan persyaratan lahan juga dilengkapi dengan media pemeliharaan dengan urutan dan ukuran antara lain sebagai berikut :

1. Jerami setinggi 40 cm.
2. Pupuk Urea 5 kg dan NPK 5 kg (kolam berukuran 500 cmX500 cm atau perbandingannya).
3. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
4. Pupuk Kandang setinggi 5 cm.
5. Pupuk kompos setinggi 5 cm.
6. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
7. Cincangan Batang Pisang setinggi 10 cm.
8. Lumpur/tanah setinggi 15 cm.
9. Air setinggi 10 cm.
10. Enceng gondog sebanyak 3/4 permukaan kolam.

Media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih dua minggu, sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang akan dibudidayakan.

Pelaksanaan pengembangbiakan dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat maksimal. Bibit belut ini harus dipilih yang sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akan menghasilkan keturunan yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula. Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan.
2. Gerakan lincah dan agresif.
3. Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.
4. Tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan.
5. Umur antara 2-4 bulan.

Ciri-ciri Induk Belut yang baik dapat dikenali melalui penampilan :

1. Induk Belut Jantan. -Berukuran panjang lebih dari 40 cm. -Permukaan Kulit lebih gelap atau abu-abu. -Bentuk Kepala Tumpul. -Umur lebih dari sepuluh bulan.
2. Induk Belut Betina. -Berukuran panjang antara 20-30 cm. -Permukaan Kulit lebih cerah dan warna putih kekuningan pada perutnya. -Bentuk kepala runcing. -Umur dibawah sembilan bulan.

Belut ini mudah berkembangbiak dialam terbuka dan tidak sulit dibudidayakan dikolam yang menyerupai habitatnya serta memberikan penghasilan yang cukup menjanjikan.

Pemasaran belut baik budidaya maupun tangkap akan dijamin oleh Koperasi Usaha Cipta Mandiri Yogyakarta.

Perkembangbiakan belut, setahun sekali, akan dimulai dengan Belut jantan membuat lubang menyerupai huruf “U” dan gelembung udara yang menarik betina.

Perkawinan akan terjadi pada lubang dan telur akan bertaburan dibawah gelembung udara yang benyerupai busa. Telur-telur ini selanjutnya akan dicakup Belut Jantan untuk ditetaskan di lubang persembunyian dengan pengawasan Belut jantan selama 9-10 hari dialam terbuka dan 12-14 hari dikolam pemijahan. Belut muda ini akan mencari makan sendiri dan lepas dari belut jantan setelah berumur 15 hari.

Secara alami belut memakan binatang lain yang lemah, karena itu mereka harus membuat lubang perangkap yang menyerupai terowongan yang berkelok agar mangsanya tidak mudah lepas.

Belut ini dapat dipanen setelah tiga bulan penaburan untuk pasar lokal, namun pasar ekspor minimal enam bulan. Kolam setelah panen diperbaiki dan diganti media pemeliharaannya agar zat renik yang diperlukan pemeliharaan berikutnya dapat tersedia cukup.

Oleh heri/win

Read More......

Metode Baru Pengembangbiakan Lobster Air Tawar


Dinding kolam berukuran 3 m x 4 m itu tampak kusam. Di dalamnya beberapa rooster atau rumah lobster kelihatan berserakan. Di sana, pada Januari 2006, Firman—sebut saja demikian—memanen 10 kg lobster konsumsi. Meski volume panen kecil, tapi teknik budidaya istimewa sehingga lama pembesaran lobster relatif singkat, sekitar 5 bulan.


Selama ini lobster yang dibesarkan dengan beragam teknologi waring dan EDU umumnya memakan waktu 7 bulan. Dengan memanfaatkan arus deras yang berkembang awal 2005 memberi harapan baru bagi peternak. Cara yang dipakai Cuncun Setiawan di Bintaro, Tangerang, itu membuat waktu panen maju 30 hari. Sayang, teknologi terbentur sumber air karena kolam sangat mengandalkan debit air yang besar.



Kesuksesan Firman menyunat waktu pembesaran tidak mengandalkan teknologi maupun modifi kasi kolam budidaya. Pengelola bengkel motor di Sidoarjo, Jawa Timur, lebih menekankan pentingnya seleksi benih. Calon benih harus bongsor. Cirinya tubuh agak kekar dan sedikit lebih panjang. Benih seperti itu jelas sulit didapat. Dari setiap betina bertelur, hanya 10% saja yang terlihat bongsor setelah mencapai ukuran 5 cm.

Tambah pakan
Perawatan yang dilakukan Firman sama seperti umumnya peternak. Kualitas air dijaga dengan fi lterisasi. Pelet dan pakan alami seperti cacing tanah dan keong mas diberikan bergantian. Yang berbeda hanya dosis pemberian pakan. Jika selama ini jumlahnya berpatokan 1,5—2% dari bobot tubuh/hari, ayah 2 putra itu menaikkan hingga 5%. “Benih bongsor lebih rakus sehingga akan cepat besar,” ujar penggemar tenis itu.

Wajar bila kemudian pertumbuhan red claw selama 2 bulan pertama melesat hingga mencapai ukuran sekitar 8 cm. Tiga bulan berikutnya panjang tubuh Cherax quadricarinatus itu 15 cm. Bobot rata-rata mencapai 100—110 g/ekor. “Bila ruang gerak cukup, lobster lebih cepat besar,” tutur Firman yang mengatur padat penebaran 8—10ekor/m2.

Menurut pemilik Kayumanis Lobster Training Center di Bogor, Toni Kurniawan, pembesaran lobster supercepat itu sangat mungkin dilakukan. Bahkan waktu pembesaran bisa dipacu lebih singkat lagi hingga 4,5 bulan, bila seleksi benih lebih cermat. “Dampak pembesaran supercepat ini cukup besar, seperti mengurangi biaya operasional,” ujarnya.

Kolam tanah
Menurut FX Santoso, peternak di Surabaya, semua benih sebetulnya dapat dipaksa tumbuh cepat, terutama jika pembesaran dilakukan di kolam tanah berukuran besar di atas luasan 200 m2. “Cukup ditebar biasa saja, panen dapat dilakukan sekitar 6 bulan berikutnya,” ujar mantan kontraktor itu. Meski demikian banyak rambu-rambu yang perlu dipatuhi agar tujuan berhasil.

Jenis struktur tanah kolam yang selama ini diabaikan peternak justru menjadi vital. Tanah berpasir, misalnya, berisiko karena menyebabkan air mudah hilang. Masalah lain juga timbul saat kolam dibangun di atas tanah yang terlalu liat. Tanah liat menghambat proses penyerapan kotoran secara alami. “Yang terbaik struktur tanah itu campuran lempung dan sedikit berlumpur,” ujar FX Santoso.

Pemakaian plastik sebagai penahan agar air tidak merembes tidak disarankan. Pemakaian plastik membuat bagian tanah di bawahnya berembun. Selama plastik dijamin tidak bocor tidak ada masalah. Namun, kenyataan di lapangan capit lobster dengan mudah merobek plastik. Akibatnya kualitas air berubah karena tanah yang tertutup plastik menjadi asam. “Karena kebocoran itu, dari penebaran 14.000 benih pada November 2005, hanya dalam sebulan cuma tersisa 4.000 ekor, selebihnya mati,” ujar FX Santoso.

Untuk menghindari kebocoran kolam, pemadatan tanah di awal pembangunan kolam mutlak dilakukan. Cara lain, dengan melapisi terpal tebal atau bahan lain yang tidak mungkin robek oleh capit lobster. “Supaya murah biayanya, dinding kolam dilapisi potongan bambu saja. Dasarnya tetap tanah yang dipadatkan,” ujar Riswan Rismawan, peternak di Bekasi Barat.

Daerah dingin
Yang tidak banyak diketahui, pembesaran lobster dapat dilakukan di daerah bersuhu dingin sekitar 24—26°C. Dataran menengah di atas 600 m dpl seperti di Bogor dan Lawang, Malang, berpotensi menghasilkan ukuran konsumsi lebih cepat. “Benih yang kami tebar Januari lalu kini sudah berukuran 6— 7 cm dan lebih gemuk,” ujar Renca P Sanny, peternak di Gunungsari, Bogor.

Jenis pakan juga sangat mempengaruhi cepat-lambatnya pertumbuhan lobster. Pemberian pakan pelet secara terus menerus membuat si capit merah tumbuh memanjang. Sebaliknya pemberian pakan alami membuat udang menjadi bongsor.

“Meski tampak lebih kecil, lobster yang diberi pakan alami umumnya berbobot lebih berat,” ujar Juanda, peternak di Pondokgede, Bekasi.

Menurut FX Santoso pembesaran lobster paling bagus menerapkan cara seperti pada budidaya udang windu. Kolam dipupuk dahulu agar sumber pakan alami melimpah. Ketersediaan oksigen terlarut diperbesar dengan pemakaian kincir air. Pemberian pakan dikontrol dengan memakai anco. “Minimal dalam setengah tahun sejak tebar 2 inci lobster sudah dapat dipanen dengan bobot rata-rata 90—100 g/ekor,” ujar alumnus Teknik Arsitektur Universitas Kristen Petra, Surabaya, itu.

Oleh Dian Adijaya S

Read More......

Mencoba Berbisnis Kelinci


Merebaknya flu burung membuat kecut peternak ayam dan konsumen ayam. Kelinci yang sudah lama dibudidayakan di Lembang, Jawa Tengah dan Yogyakarta menjadi ternak alternatif pengganti ayam. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta kelinci menjadi pengganti daging ayam. Dalam waktu relatif singkat warung satai kelinci dari puluhan menjadi sekitar 100-an. Warung-warung ini diperkirakan membutuhkan 400 ekor kelinci setiap hari.

“Sebagian konsumen lari ke daging kelinci,” ungkap Djiman Santoso, Ketua Paguyuban Peternak Kelinci di Yogyakarta, seperti dilaporkan oleh Imam dalam Tabloid Pertanian Agrina edisi tanggal 29 November 2006.


Harga daging kelinci saat ini stabil di posisi Rp 12.000/kg. Menurut Djiman, sebenarnya permintaan akan daging kelinci cukup tinggi tetapi peternak belum mampu memenuhinya.

Jika dibandingkan ayam, sapi, domba dan babi, daging kelinci mengandung lemak dan kolesterol jauh lebih rendah tetapi proteinnya lebih tinggi. Kandungan lemak kelinci hanya sebesar 8%, sedangkan daging ayam, sapi, domba, dan babi masing-masing 12%, 24%, 14%, dan 21%.

Kadar kolesterolnya sekitar 164 mg/100 gram daging, sedangkan ayam, sapi, domba, dan babi berkisar 220-250 mg/100 gram daging. Kandungan proteinnya mencapai 21%, sementara ternak lain hanya 17-20%.

Dengan kandungan gizi seperti itu, Djiman optimistis, daging kelinci akan semakin luas diterima pasar. Ia juga mengupayakan diversifikasi produk seperti nugget, sosis, dan bakso. “Saat ini kita sedang melakukan sosialisasi nugget kelinci di pasar-pasar tradisional. Harganya memang lebih mahal dari nugget ayam yaitu Rp 15.000/kg. Tapi, respon konsumen cukup lumayan,” kata Djiman berpromosi.

Hitungan
Djiman berhitung, dari usaha pembibitan dengan skala 50 ekor induk betina dan 10 ekor induk jantan, mulai tahun kedua pemeliharaan, peternak sudah menangguk untung sekitar Rp 27 juta. Tahun pertama laba usaha masih dialokasikan untuk menutup biaya investasi seperti pembelian bibit, pembuatan kandang, dan pakan.

Perhitungan tersebut berdasarkan asumsi, satu tahun seekor induk akan beranak tiga kali dan sekali beranak sebanyak empat ekor. Sementara harga anak kelinci umur lima bulan sekitar Rp 90.000/ekor. “Padahal kelinci bisa beranak empat kali per tahun dengan jumlah sekali beranak 6-12 ekor. Sekarang pun saya bisa menjual di atas Rp 100.000/ekor. Tapi, tingkat kematiannya memang bisa mencapai 25%,” jelasnya.

Kelinci potong yang banyak dipelihara peternak adalah jenis Flemish Giant dan English Spot.

Selain daging, peternak bisa menjual kotoran dan air kencing kelinci. Pupuk kotoran kelinci paling banyak dicari petani salak di Yogyakarta karena bagus untuk tanaman dan buah. Harga pupuk kotoran kelinci mencapai Rp 7.500/kg, sedangkan air kencingnya Rp 5.000/liter. Seratus ekor kelinci menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari.

Kelinci sangat membutuhkan perhatian saat berumur di bawah dua bulan atau masa prasapih karena ia sangat rentan perubahan suhu atau musim dan stres. Kelinci tidak boleh terkena angin malam secara langsung, terutama pada masa peralihan penghujan ke kemarau atau sebaliknya.

“Pakan juga jangan terlalu basah dan terlalu kering. Pemberiannya harus ajeg. Kelinci jangan sampai mendengar atau kemasukan bintang predator seperti kucing dan anjing karena bisa stres. Untuk mengurangi stres, kelinci perlu dielus-elus,” urai Djiman panjang lebar.

Referensi: dari berbagai sumber

Read More......

Budidaya Paprika dengan Hidroponik


Dari lahan yang hanya 450 m2, dalam satu musim panen Deni Iskandar bisa meraup untung Rp 40 juta. Di lahan itu warga Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung itu membuat rumah kaca (greenhouse) untuk menanam sekitar 2.000 batang paprika.

Satu tanaman bisa menghasilkan rata-rata 3 kg paprika selama delapan bulan panen. Jadi, total hasil panennya sebanyak enam ton. Dengan harga rata-rata Rp 10.000/kg, ia mengantongi Rp 60 juta. Setelah dikurangi biaya produksi Rp 10.000/tanaman atau Rp 20 juta, ia meraup keuntungan bersih Rp 40 juta dalam delapan bulan.


“Jika dihitung-hitung secara teori keuntungannya seperti itu,” ujar Deni saat berbincang dengan Agrina. Jumlah itu di luar biaya investasi pembuatan rumah kaca yang mencapai Rp 18 juta dengan luasan 450 m2. Rumah kaca ini dapat digunakan selama lima tahun.

Sutardi, Ketua Koperasi Petani Mitra Sukamaju, Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, menyebutkan, untuk menanam paprika sebanyak 50.000 batang dibutuhkan rumah kaca seluas 1,25 ha. Dana yang perlu disiapkan sebesar Rp 350 juta termasuk sewa lahan selama lima tahun dan kebutuhan irigasi.

Biaya produksi, menurut dia, sekitar Rp 9.600/batang atau Rp 480 juta/musim. Dari 50.000 tanamannya, Sutardi memperoleh pendapatan sekitar Rp 880 juta.

Sutardi dan Deni menjelaskan, modal kerja itu bisa kembali dalam satu kali panen bila pasaran paprika sedang bagus.

“Jika beruntung, satu musim pun modal bisa kembali,” tandas Deni. Namun demikian, tidak sedikit petani yang kembali modal lebih dari itu.

Menurut Sutardi berdasarkan hitungan riil, rata-rata modal kembali dalam tempo 1,4 tahun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya harga di pasaran, efektivitas biaya produksi dan teknik budi daya,terangnya.

Dua kali lipat

Budi daya paprika di Cisarua menggunakan teknik hidroponik di bawah naungan plastik atau menurut istilah petani Cisarua, GH (singkatan dari greenhouse). Budi daya sistem ini dapat menghasilkan panenan dua kali lipat dibandingkan budi daya di lahan terbuka. Selain itu, naungan plastik bisa mengurangi serangan hama terbang.

Langkah budi daya paprika dimulai dari penyemaian benih. Media tumbuhnya terdiri dari pasir gunung, sekam bakar, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama. Media disterilkan dulu dengan dikukus pada suhu 90oC selama 2-3 jam.

Wadah pesemaian berupa baki plastik 24 cm x 30 cm setinggi 5 cm. Benih ditabur dengan kerapatan 500 benih/baki lalu ditutup media kering yang diayak. Kemudian baki ditutup kertas tisu basah, dan ditaruh di tempat gelap dalam suhu kamar.

Seminggu kemudian kertas tisu dibuang dan baki dipindahkan ke GH. Setelah 10 hari, bibit paprika dipindahkan ke rak pembibitan sampai 30 hari.

Untuk penanaman, dibuat alas atau bedengan setinggi 5-10 cm dan lebar 80-90 cm menggunakan rak bambu berlapis plastik. Jarak antarbedengan 70-80 cm.

Berikutnya, paprika dipindahkan ke polibag. Di atas satu bedengan terdapat dua baris polibag dengan jarak antarbaris 35-40 cm dan jarak dalam baris 30-45 cm.

Siapkan juga ajir berupa tambang ukuran kecil untuk mengatur percabangan pohon dan agar tanaman bisa tegak. Maklum, bobot paprika dalam satu tanaman mencapai 2 kg. Tanpa ajir, batangnya bisa patah.

Langkah pemeliharaan yang penting adalah pemupukan, pemangkasan cabang dan tunas di ketiak daun (nyirung). Nyirung mesti rutin. Cabang yang tidak perlu dipetik. Dalam satu tanaman diarahkan dua cabang utama dengan satu cabang sekunder. Nyirung juga dilakukan pada daun tua dan daun sakit yang terlalu rimbun.

Batang utama sampai percabangan pertama dibiarkan tanpa daun. Sementara bunga bakal terbentuk 20 hari setelah

tanam. Bunga yang muncul sebelum waktunya harus dibuang. Pemangkasan bunga dilaksanakan sebelum tanaman berumur empat minggu. Dari satu ketiak, hanya dipelihara satu bunga agar buahnya besar dan berkualitas.

Hama utama paprika di kawasan Cisarua adalah trips (Thrips tabaci). Serangga berukuran kecil ini ini menusuk dan mengisap cairan daun, bunga, dan buah sehingga menjadi kuning hijau, kaku dan bergelombang. Bunga tidak mengembang, bergaris kering, dan berwarna coklat.

Panen dapat dilakukan setelah 70 hari tanam untuk paprika hijau. Selanjutnya, panen dapat dilakukan satu minggu sekali tergantung kebutuhan. Pemanenan paprika kuning atau merah ditambah 20-25 hari setelah paprika berwarna hijau.

Selanjutnya paprikae
merah dan kuning dapat dipanen dua minggu sekali.

(Ditulis oleh Muhanda)
Catatan: Hitungan diatas adalah asumsi tahun 2006


Read More......