Dari lahan yang hanya 450 m2, dalam satu musim panen Deni Iskandar bisa meraup untung Rp 40 juta. Di lahan itu warga Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung itu membuat rumah kaca (greenhouse) untuk menanam sekitar 2.000 batang paprika.
Satu tanaman bisa menghasilkan rata-rata 3 kg paprika selama delapan bulan panen. Jadi, total hasil panennya sebanyak enam ton. Dengan harga rata-rata Rp 10.000/kg, ia mengantongi Rp 60 juta. Setelah dikurangi biaya produksi Rp 10.000/tanaman atau Rp 20 juta, ia meraup keuntungan bersih Rp 40 juta dalam delapan bulan.
“Jika dihitung-hitung secara teori keuntungannya seperti itu,” ujar Deni saat berbincang dengan Agrina. Jumlah itu di luar biaya investasi pembuatan rumah kaca yang mencapai Rp 18 juta dengan luasan 450 m2. Rumah kaca ini dapat digunakan selama lima tahun.
Sutardi, Ketua Koperasi Petani Mitra Sukamaju, Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, menyebutkan, untuk menanam paprika sebanyak 50.000 batang dibutuhkan rumah kaca seluas 1,25 ha. Dana yang perlu disiapkan sebesar Rp 350 juta termasuk sewa lahan selama lima tahun dan kebutuhan irigasi.
Biaya produksi, menurut dia, sekitar Rp 9.600/batang atau Rp 480 juta/musim. Dari 50.000 tanamannya, Sutardi memperoleh pendapatan sekitar Rp 880 juta.
Sutardi dan Deni menjelaskan, modal kerja itu bisa kembali dalam satu kali panen bila pasaran paprika sedang bagus.
“Jika beruntung, satu musim pun modal bisa kembali,” tandas Deni. Namun demikian, tidak sedikit petani yang kembali modal lebih dari itu.
Menurut Sutardi berdasarkan hitungan riil, rata-rata modal kembali dalam tempo 1,4 tahun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya harga di pasaran, efektivitas biaya produksi dan teknik budi daya,terangnya.
Dua kali lipat
Budi daya paprika di Cisarua menggunakan teknik hidroponik di bawah naungan plastik atau menurut istilah petani Cisarua, GH (singkatan dari greenhouse). Budi daya sistem ini dapat menghasilkan panenan dua kali lipat dibandingkan budi daya di lahan terbuka. Selain itu, naungan plastik bisa mengurangi serangan hama terbang.
Langkah budi daya paprika dimulai dari penyemaian benih. Media tumbuhnya terdiri dari pasir gunung, sekam bakar, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama. Media disterilkan dulu dengan dikukus pada suhu 90oC selama 2-3 jam.
Wadah pesemaian berupa baki plastik 24 cm x 30 cm setinggi 5 cm. Benih ditabur dengan kerapatan 500 benih/baki lalu ditutup media kering yang diayak. Kemudian baki ditutup kertas tisu basah, dan ditaruh di tempat gelap dalam suhu kamar.
Seminggu kemudian kertas tisu dibuang dan baki dipindahkan ke GH. Setelah 10 hari, bibit paprika dipindahkan ke rak pembibitan sampai 30 hari.
Untuk penanaman, dibuat alas atau bedengan setinggi 5-10 cm dan lebar 80-90 cm menggunakan rak bambu berlapis plastik. Jarak antarbedengan 70-80 cm.
Berikutnya, paprika dipindahkan ke polibag. Di atas satu bedengan terdapat dua baris polibag dengan jarak antarbaris 35-40 cm dan jarak dalam baris 30-45 cm.
Siapkan juga ajir berupa tambang ukuran kecil untuk mengatur percabangan pohon dan agar tanaman bisa tegak. Maklum, bobot paprika dalam satu tanaman mencapai 2 kg. Tanpa ajir, batangnya bisa patah.
Langkah pemeliharaan yang penting adalah pemupukan, pemangkasan cabang dan tunas di ketiak daun (nyirung). Nyirung mesti rutin. Cabang yang tidak perlu dipetik. Dalam satu tanaman diarahkan dua cabang utama dengan satu cabang sekunder. Nyirung juga dilakukan pada daun tua dan daun sakit yang terlalu rimbun.
Batang utama sampai percabangan pertama dibiarkan tanpa daun. Sementara bunga bakal terbentuk 20 hari setelah
tanam. Bunga yang muncul sebelum waktunya harus dibuang. Pemangkasan bunga dilaksanakan sebelum tanaman berumur empat minggu. Dari satu ketiak, hanya dipelihara satu bunga agar buahnya besar dan berkualitas.
Hama utama paprika di kawasan Cisarua adalah trips (Thrips tabaci). Serangga berukuran kecil ini ini menusuk dan mengisap cairan daun, bunga, dan buah sehingga menjadi kuning hijau, kaku dan bergelombang. Bunga tidak mengembang, bergaris kering, dan berwarna coklat.
Panen dapat dilakukan setelah 70 hari tanam untuk paprika hijau. Selanjutnya, panen dapat dilakukan satu minggu sekali tergantung kebutuhan. Pemanenan paprika kuning atau merah ditambah 20-25 hari setelah paprika berwarna hijau.
Selanjutnya paprikae merah dan kuning dapat dipanen dua minggu sekali.
(Ditulis oleh Muhanda)
Catatan: Hitungan diatas adalah asumsi tahun 2006
1.20.2010
Budidaya Paprika dengan Hidroponik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment